Friday, April 25, 2008

Makan Gak Makan Ngumpul

Memang benar kata pepatah, kalau sama keluarga sendiri yang penting ngumpul. Jadi apapun yang tejadi yang penting bisa kumpul bareng. Layaknya sekarang keluargaku di Solo yang tidak lain adalah teman-temanku seperjuangan yang sama-sama PSG di SOLOPOS.
Itulah keluargaku di Solo saat ini. Entah mengapa saat dimana aku bisa berkumpul dengan teman-temanku adalah saat dimana paling membahagiakan bagi diriku. Mungkin disaat itulah aku merasakan betapa kegembiraan menyelimutiku dalam balutan suasana yang yah bisa dibilang agak menyusahkan. Jadi singkatnya disaat itulah aku merasakan manisnya kepahitan.
Alah bahasaku kok jadi rumit gini ya.....
Apa yang aku rasakan ini benar-benar jarang terjadi di Kota asalku Malang. Tapi bukan berarti aku tidak merasakan teman-temanku di Malang. Tapi mungkin ini lebih dikarenakan kondisi kami di Kota ini yang mendukung kami untuk saling melindungi secara mandiri jauh dari orang tua di rumah. Sedangkan kalau di Malang mungkin kondisi ini sama sekali gak akan tercipta, karena aku masih bergantung pada orangtuaku hampir sepenuhnya.
Di saat pertama aku mendengar bahwa aku jadi magang atau PSG di Solo mungkin tak banyak yang kupikirkan, karena kuanggap semuanya biasa saja. Gak ada yang aneh. Tapi setelah di sini aku baru merasakan kalau tanpa keluarga itu gak enak banget. Semua temanku di Malang menertawakanku saat aku bercerita seperti ini. Aku sempat sakit hati sih, tapi aku sadar bagi mereka yang belum pernah pisah sama orang tua, atau pisah tapi hanya berjarak 10-50 Km, apalagi yang masih "Anak Mama" akan melakukan hal yang sama. Bahkan aku juga berpikir kalau semisal aku magang di Malang, aku juga akan nglakuin hal yang sama.
Untuk kali ini, aku mempunyai sebuah target yang benar-benar harus kutunaikan dan kuraih. Ambisi dan emosiku yang menggebu-gebu semakin mendorongku untuk meraih target itu. Selain itu aku juga ingin berubah, bukan merubah diriku menjadi orang lain. Tapi lebih ke merubah diriku agar aku bisa beradaptasi di segala kondisi dan diterima banyak orang. Aku ingin membuktikan bahwa meski umurku lebih kecil dibanding sebagian besar teman-temanku, tapi aku ingin membuktikan bahwa aku bisa menjaga diriku, membawa diriku, dan menyusun sedikit perjalananku dengan lebih dewasa. Tak seperti dulu yang memang kebanyakan orang mengenal aku dengan segala kekanak-kanakanku. Tapi aku juga gak bisa mungkiri kalau sifatku yang satu ini sulit u/ dirubah. Entah knapa? Pa karena memang dulunya orangtuaku mengajariku seperti ini, atau karena apa aku gak tahu. Yang penting sekarang bagaimana aku bisa hidup bersama semua orang especially my parents dengan bahagia dunia akhirat. Aku tak peduli ayam berkokok, anjing menggonggong, kucing mengeong, macan mengaum, kafilah tetap berlalu.
Menurut mereka aku gak punya apa2, tapi menurutku aku memiliki semua yang aku butuhkan dalam hidupku. Buktinya aku masih hidup sampai sekarang.
Semua kata-kataku diatas tercipta dari beberapa pengalamanku yang sengaja aku torehkan disini untuk memberikan semangat bagi semua orang yang memiliki nasib hampir sama bagiku, atau kalau memang aku satu2nya orang bernasib sprt ini, aku ingin menyampaikan pada semua orang bahwa keluarga dan sahabat lebih mahal harganya dibanding intan, permata, berlian, bahkan zamrud sekalipun.
Oleh karena itu, aku bersyukur sekali karena dapat merasakan gak enaknya hidup. Karena dengan begini Semoga aku akan bisa merasakan enaknya hidup kelak.
Amin

Friday, April 18, 2008

IND sebagai pedownload 'FITNA' terbesar kedua

'Fitna', mungkin sudah tak asing lagi ditelinga masyarakat dunia, khususnya kaum muslim yang memang merasa agak tersinggung dengan hadirnya film ini. Bahkan beberapa pemerintahan negara Islam dunia seperti Daerah negara-negara Timur Tengah dan juga Indonesia secara resmi telah menyatakan menentang Film durasi sekitar 17 menit buatan seorang anggota Parlemen Belanda Geert Wilders itu. Bahkan mantan PM Malaysia Mahatir Mohammad (maaf jika ada penulisan nama yang salah) menyerukan agar sekitar 1,5 milyar muslimin Dunia memboikot produk Belanda secara bersama-sama. Yang menjadikan saya agak heran, mengapa seorang Geert Wilders berani menentang banyak pemerintahan negara-negara Islam khususnya dan seluruh dunia pada umumnya. Termasuk juga pemerintahan negara Belanda yang juga tidak setuju dengan penerbitan Film ini. Tapi yang akan lebih mengherankan lagi jika anda membaca artikel yang sebenarnya sumbernya berasal dari detik.com, tapi saya menyadurnya dari blog lp3i makasar.
(http://lp3imakassar.blogspot.com/2008/04/orang-indonesia-getol-cari-film-fitna.html)
Artikel asli :
Film kontroversial ‘Fitna’, yang beredar di internet, ternyata laku di Indonesia. Setelah Belanda, pencari terbanyak ‘Fitna’ adalah dari Indonesia. Film besutan anggota parlemen Belanda, Geert Wilders, memancing reaksi dari berbagai kalangan. Data dari Google Trends menunjukkan pencarian terbanyak film itu adalah dari negeri asalnya, Belanda. Nah, seperti dikutip detikINET dari data Google Trends, Selasa (1/4/2008), Indonesia ternyata menempati urutan kedua pencarian tersebut.
Hal ini tak lepas dari maraknya pemberitaan mengenai Fitna di media massa. Jika diperhatikan, secara global, lonjakan tertinggi tercapai pada 28 Maret 2008. Pada tanggal tersebut Google mencatatkan adanya siaran online (podcast) dari situs media NRC Handelsblad. Sedangkan untuk wilayah Indonesia, lonjakan tertinggi terjadi di 29 Maret 2008.
Jika dibandingkan berdasarkan wilayah spesifik, Jakarta berada di posisi ke-8 setelah wilayah-wilayah di Belanda. Di urutan atas adalah wilayah Helmond, Utrecht dan The Hague.

Dari sisi bahasa pencarian, Bahasa Indonesia menempati urutan kedua setelah Belanda. Berikutnya ada Bahasa Denmark (Danish), Jerman, Perancis dan kemudian Inggris di posisi buncit.
Sepuluh wilayah pencari film ‘Fitna’ terbanyak adalah:
1. Belanda
2. Indonesia
3. Denmark
4. Belgia
5. Jerman
6. Swedia
7. Perancis
8. Kanada
9. Amerika Serikat
10. Inggris Raya
Sumber: detik.com
--End--
Ini sedikit mengejutkan memang, tapi inilah nyatanya. Mungkin ini dikarenakan masyarakat Indonesia yang memang serba ingin-tahu terhadap berita terbaru. Wah dapat diartikan dari segi positifnya dan dari sudut pandang lain bahwa kalau banyak yang download, berarti orang Indonesia banyak yang bisa Internet donk. Jadi gak gaptek lagi. Yah semoga.....



Tentang Penulis

.:: Just Be My Self ::.




Your Ad Here